Hakekat nilai sholat subuh

“NIKMATI PRODUKNYA, RAIH HADIAHNYA”
Mau HAJI PLUS atau BMW
Jangan ketinggalan, segera kunjungi supermarket terdekat!!!

Apa jadinya jika pengumuman ini di pasang di koran, majalah atau ditempel di tempat-tempat umum? Pastilah supermarket yang memasarkan produk itu dibanjiri pembeli.Ya, kita sering menjumpai iming-iming seperti itu di berbagai supermarket, sehingga banyak orang yang membeli meskipun tidak memerlukannya. Mereka tidak sadar, dengan cara itu mereka telah tergelincir ke dalam dosa besar, yaitu :JUDI.

Berikut ini contoh dari iming-iming yang membuat orang tergiur :
“Tahun 2005, seorang selebriti di Jakarta mengumumkan lewat TV mencari pembantu rumah tangga dan menjanjikan gaji RP.10 juta/bulan. Maka belasan ribu peminat mendaftarkan diri, sebagiannya bahkan dari kota-kota jauh seperti :Medan, Makasar, Denpasar, dll”

Sekarang mari kita lihat reaksi sebagian umat Islam jika membaca iming-iming dari Allah SWT yang disabdakanoleh Rasulullah SAW :
“Barangsiapa shalat Isya berjama’ah(di masjid), maka seolah-olah ia shalat separuh malam dan barangsiapa shalat subuh berjama’ah (di masjid), maka seolah-olah ia shalat sepanjang malam(HR Muslim).

Bagaimanakah rekasi mayoritas umat ini?
Apakah mereka pada ke masjid seperti orang-orang yang tertarik iming-iming gaji Rp. 10 juta berbondong-bondong ke Jakarta?

Ternyata TIDAK, menyikapi iming-iming Allah mereka sudah punya kiat tersendiri. Ketika adzan Subuh berkumandang disikapi dengan 3T :
Tarik selimut, Tutup telinga, Tidur terus

Jelas, bahwa :
shalat Subuh berjama’ah di masjid = shalat selama 1 malam
1 malam = 10 jam*= 600 menit
(1 malam sekitar 10 jam, sebab menurut Fiqih Islam hitungan malam bermula sejak matahari terbenam/ sekitar pukul 18.00 hingga terbit fajar Shodiq/ sekitar pukul04.00)

Dengan hitungan ini berarti shalat Subuh yang biasanya hanya memerlukan waktu 5 menit itu jika dilaksanakan dengan berjama’ah di masjid, oleh AllahSWT diberi nilai (pahala) seperti shalat sepanjang malam, yaitu sekitar 10 jam atau 600 menit. Ini berarti Allah melipatkan pahalanya 120 kali.

Shalat Subuh berjama’ah di masjid itu pahalanya sangat besar, bisa 120 lipat disbanding shalat dirumah, bahkan bisa lebih besar lagi, kalau mengingat sabda Rasulullah SAW :
“Dua raka’at shalat fajar(Subuh) itu (pahalanya) lebih baik dari dunia seisinya (HR. Ahmad)

Bagi yang memilih shalat sendirian di rumah, hati-hati termasuk ke dalam orang-orang pada hadist ini.
Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh (berjama’ah di mesjid). Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka.” (HR. Al-Bukhari & Muslim)
Fakta betapa besar nilai shalat Subuh berjama’ah, masih adalah orang Islam yang ingin masuk surge tapi tetap tidak peduli dengan shalat berjama’ah di masjid, mencueki iming-iming pahala yang amat besar dari Allah SWT? Masih adakah orang yang bersikukuh untuk shalat dirumah yang pahalanya kecil, mempertahankan kemalasan pergi ke masjid?

Lebih dari itu setiap muslim hendaknya sadar, bahwa berapapun jumlah pahala yang kita kumpulkan, pahala itu masih akan diadu beratnya dengan dosa-dosa kita. Jika pahala-pahala kita kalah berat dengan dosa-dosa maka :
“Adapun orang-orang yang riangan timbangannya, maka tempat kembalinya adalah neraka Hawiya. Dan tahukah kamu apakah neraka Hawiyah itu? (Yaitu api yang sangat panas. (Q.S Al-Qari’ah :6-9)

Disamping itu, masih ada beberapa keutamaan lain yang berkenaan dengan shalat Subuh, yang mudah-mudahan bisa lebih menyemangati kita untuk bangun Subuh dan berjama’ah di masjid, yaitu :
1.   Wujud kemenangan melawan syetan.
Berdasarkan sabda Rasulullah SAW :
“Syetan mengikat di kepala kalian saat tidur dengan 3 ikatan. Pada setiap ikatan syetan membisikkan : “tidurlah, malam masih panjang”. Apabila ia bangun lalu mengingat Allah, maka terlepaslah satu ikatan. Apabila ia berwudlu, maka lepaslah satu ikatan lagi. Kemudian apabila ia shalat, maka lepaslah satu ikatan lagi sehingga pagi itu ia menjadi semangat dan merasa nyaman. Tetapi kalau tidak, maka pagi itu jiwanya keruh dan malas. (HR.Bukhari)

2.   Selamat dari kencingnya syetan
Berkenaan dengan orang yang bangun kesiangan, Rasulullah SAW bersabda :
“Itu adalah orang yang kedua telinganya dikencingi syetan” (HR.Bukhari)

3.   Disaksikan langsung oleh malaikat
Sebagaimana Allah SWT berfirman :
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat. (Q.S Al_Isra :78)

4.   Dijamin masuk surga
Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa mengerjakan shalat di dua waktu yang dingin (Subuh dan Isya) ia pasti masuk surga (HR. Muslim)

5.   Berada di dalam jaminan Allah SWT.
Rasulullah SAW bersabda :
“Barangsiapa shalat Subuh maka ia berada di dalam jaminan Allah, maka janganlah mangkir dari jaminan Allah (meninggalkan shalat Subuh) karena sebab apapun lalu ia menangkapnya dan melemparkannya ke neraka jahannam (HR. Muslim)
6.   Mendapatkan berkah
Rasulullah SAW mendoakan :
“Ya Allah berkahilah umatku, karena mereka bangun (shalat) di awal pagi (HR. At-Tirmidzi)

Mengingat bahwa keterangan-keterangan tadi menunjukkan bahwa diantara shalat 5 waktu di masjid yang pahalanya terbesar adalah shalat Subuh berjama’ah di masjid, namun banyak diantara umat Islam yang kesulitan untuk bangun Subuh, sehingga waktu Subuh masjid-masjid pada umumnya justru kosong. Berikut ini ada beberapa kiat agar bisa bangun dengan mudah untuk ikut shalat Subuh berjama’ah di masjid :
1.      Cepat-cepat tidur, jangan menghabiskan waktu yang tidak bermanfaat untuk melihat tayangan tv yang tidak bermanfaat, jangan ngobrol atau melakukan apapun yang tidak berguna setelah Isya.
2.      Untuk tahap awal kita harus memaksakan bangun pagi sebelum adzan Shubuh, kalau mungkin 1 jam sebelumnya agar anda punya waktu cukup untuk shalat Tahajud. Biasanya orang perlu 2 atau 3 minggu untuk memaksakan diri, setelah itu kita menjadi terbiasa sehingga dipaksa otomatis akan bangun sendiri. Adapun cara meksakan diri anatara lain :
1.      Gunakan alarm,
2.      Minta tolong untuk dibangunkan, dengan gedoran di pintu ataupun ditelpon.
3.      Setelah bangun, segeralah baca do’a bangun tidur. Kemudian segera mandi, dan berwudhu. Gunakan air dingin agar rasa kantuk lenyap.

Sumber : buku Renungan Shalat Berjama’ah oleh M.Zubaidi


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel