Indahkan hati dengan bersedekah
Keikhlasan
dari kesucian batin,
Dan
kedekatan kepada-Nya.
Tangan
kanan memberi, tanpa diketahui tangan kiri
Amal
yang baik dilakukan seseorang akan memunculkan akibat-akibat yang baik. Amal
adalah benih yang ditanam, dan apa yang dituai, adalah sangat bergantung dengan
apa yang ditanam. Seseorang akan menuai cinta, apabila menanam kasih sayang.
Sebaliknya, jika kesalahan dan kejahatan yang ditanam, akan melahirkan
keburukan. Ada seorang ibu memakan obat penenang thalidomide, lalu anak-anaknya
menderita cacat tubuh yang mengenaskan. Al-Qur’an telah menjelaskan bahwa
akibat amal yang kita kerjakan itu, bukan hanya akan menimpa pelakunya tetapi
juga orang-orng yang tidak bersalah.
Al-Qur’an
menuturkan kisah dua orang Nabi yang membangun dinding yang sudah roboh.
“Adapun
dinding itu adalah milik dua orang anak yatim di kota itu. Dan dibawahnya ada
perbendaharaan milik keduanya. Kedua orang tuanya adalah orang tua shalih. Maka
Tuhan kamu bermaksud untuk mengantarkan keduanya sampai dewasa dan mengeluarkan
perbendaharaan itu bagi keduanya sebagai kasih sayang Tuhanmu” (QS.Al-Kahfi : 82). Menurut hadist, sesungguhnya
Allah SWT memelihara anak mukmin sampai
seribu tahun. Kedua anak yatim itu mempunyai jarak waktu dengan kedua orang
tuanya itu tujuh ratus tahun.
Diriwayatkan
pada zaman Bani Israil ketika kemarau panjang. Seorang perempuan bermaksud
memasukkan sesuap makanan ke mulutnya, ketika itu ia melihat seorang berteriak
: “Saya lapar, wahai hamba Allah”. Perempuan itu segera menyerahkan roti
yang akan dimakannya. Pada saat yang lain seorang anak perempuan sedang mencari
kayu bakar di padang pasir, seekor srigala menerkam dan membawanya pergi.
Ibunya berusaha mengikuti jejak srigala itu. Allah SWT mengutus Jibril untuk
mengeluarkan anak itu dari mulut srigala dalam keadaan selamat. Jibril berkata:
“Wahai hamba Allah, bahagiakah kamu ketika satu suapan yang engaku berikan
dibalas dengan satu suapan lagi”.
Sedekah
merupakan pintu yang agung dan dalah satu pintu yang melapangkan dada serta
membuka hati nurani. Sesungguhnya orang yaang mempersembahkan kebaikan, Allah
SWT akan membalasnya dengan kelapangan dada, kesenangan, kebahagiaan, cahaya
dan keluasan hati nurani, serta keluasan rezeki di dunia. Bersedekah itu akan
lebih baik lagi jika dilakukan dengan diam-diam, tetapi langsung memiliki
dampak perbaikan kepada kaum miskin, anak yatim, kemudian yang bersangkutan
memusatkan harapannya hanya kepada Allah SWT.
Sikap
ketulusan dan keindahan hati itulah yang paling penting dalam bersedekah.
Menyangkut keikhlasan, agar apa yang diberi oleh tangan kanan, tanpa diketahui
oleh tangan kiri. Hanya keikhlasan itulah yang memiliki akibat kesucian pada
batin kita dan kedekatan kepada Allah SWT, maka kita harus terus menerus dan
sedapat mungkin berusaha untuk meraihnya. Firman Allah SWT :
“Dan
mereka itu memberi makan yang dicintainya kepada orang-orang miskin, anak
yatim, dan orang-orang yang terbelenggu.(Mereka berkata), Kami memberi kamu
makanan ini adalah semata-mata demi (ridha) Allah saja, dan kami tidak
menghendaki dari kamu balasan ataupun terima kasih.” (Q.S
Al-Insan 8-9)
Salah
satu pembebas jiwa dari kungkungan dunia adalah senang bersedekah. Apalagi
bersedekah adalah perintah Allah SWT yang harus dilakukan oleh setiap orang
yang beriman. Berikut ini beberapa tips
dalam menumbuhkan kesadaran untuk bersedekah :
1. Bersikap empati terhadap
penderitaan orang-orang miskin
2. Ingatlah : rezeki yang kita miliki, pada
hakikatnya berasal dari Allah SWT. Karenanya belanjakanlah di jalan-Nya. “Wahai
orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang
telah Kami berikan kepadamu”. (Q.S Al-Baqarah :254)
3. Camkanlah : pada setiap harta benda yang kita miliki
(dalam kadar tertentu), terdapat hak orang-orang miskin. Karenanya berikanlah
hak mereka. Jika tidak, berrati kita telah memakan harta milik mereka dan itu
haram
4. Pahamilah : setiap sedekah yang
dikeluarkan dengan ikhlas akan dipehitungkan Allah SWT dan mendapat ganjaran
yang besarnya jauh melebihi harta yang disedekahkan. “Perumpamaan (nafkah)
yang dikeluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap
bulir, seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia
kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karuniaNya) lagi Maha Mengetahui.” (Q.S
Al-Baqarah :261)
5. Yakinlah : tidak akan sempurna
kebajikan seorang muslim sebelum ia menafkahkan hartanya di jalan Allah SWT. “Kamu
sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu
menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan,
maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (Q.S Ali Imran : 92)
6.
Sadarilah : semua harta benda
akan lenyap, kecuali yang dibelanjakan di jalan Allah. “Apa yang ada di sisimu
akan lenyap, dan apa yang di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya, Kami
akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih
baik dari apa yang telah dikerjakan.” (Q.S An-Nahl :96)
7. Ingatlah siksa neraka bagi orang
yang tidak mau menafkahkan rezekinya di jalan Allah. “Sekali-kali janganlah
orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari
karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya
kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan akan
dikalungkan kelak di lehernya di hari Kiamat… “ (Q.S Ali-Imran : 180)
8. Faki miskin khususnya sesama
muslim adalah saudara seiman. Jika bukan kita sebagai umat Islam yang
menolongnya, siapa lagi. Jadi, saat ini juga, mulailah untuk segera menyisihkan
harta untuk menolong mereka, dan beikanlah. Jangan menunda-nunda.
9. Ingatlah kisah orang-orang
terdahulu yang mendapat azab karena kekikirannya, tidak mau bersedekah.
10. Bersedekah dapat menentramkan
hati dan menyenangkan jiwa sehingga hidup pun bahagia.