Penyebab bau mulut orang yang berpuasa
Ada satu kondisi yang sering kali
ditemui saat berpuasa, yakni bau mulut. Kondisi yang acapkali dipandang
menggangu ini memiliki nama ilmiah Halitosis.
Penyebab bau mulut sebenarnya sebagian besar berasal dari rongga mulut itu
sendiri karena di dalamnya terdapat sejumlah gigi geligi ,lidah, dan mukosa
(selaput lendir) mulut lainnya. Bau mulut juga bisa terjadi karena bekurangnya
air liur sehingga timbul napas yang kurang sedap.
Bau ini timbul karena adanya senyawa volatile sulfur compound yang diproduksi oleh bakteri anaerob
yang banyak berdiam pada gigi atau mukosa mulut yang rusak, seperti pada gigi
geligi yang berlubang, sisa-sisa akar, karang gigi, peradangan gusi, nanah pada
gusi atau mukosa mulut lainnya, tambalan yang sudah rusak dan tidak diperbaiki,
berkurangnya air liur. Bau mulut juga bisa berakibat seseorang menderita
penyakit tertentu,misalnya diabetes mellitus yakni terjadi pengurangan pasokan
oksigen ke dalam mulut dan dapat menyebabkan perkembangbiakan kuman anaeron
menjadi banyak
Jadi inilah penyebab bau mulut saat
berpuasa walaupun tidak ada makanan ataupun minuman yang masuk pada saat
tesebut.
Pencegahan
Kondisi bau mulut yang disebabkan
kerusakan pada bagian rongga mulut ini akan bertambah buruk pada saat berbuka
disebabkan air liur banyak berkurang jumlahnya. Koponen-komponen yang terdapat
dalam air liur turut menjaga kesehatan rongga mulut dan secara otomatis dapat
mengurangi bau mulut. Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
saat berpuasa untuk mengurangi dan mencegah bau mulut.
Agar gigi tetap terjaga kebersihannya,
kegiatan menggosok gigi harus tetap dilakukan. Gosoklah gigi minimal sehari dua
kali yakni saat setelah sahur dan sebelum tidur di malam hari. Perlu diketahui,
selama berpuasa kita juga boleh menggosok gigi. Secara syari’at tidak dilarang.
Jadi bila dirasa perlu menggosok gigi di tengah-tengah puasab oleh saja. Jangan
lupa untuk menggosok lidah karena lidah terdiri dari papila-papila yang dapat menjadi tempat
menempelnya makanan. Papila itu merupakan rumah yang nyaman untuk
perkembangbiakan bakteri-bakteri penyebab bau mulut.
Kumur-kumur setiap berwudhu juga membantu
mengurangi bau mulut karena air liur menjadi tidak terlalu pekat dan dirangsang
peningkatan jumlahnya, tapi berhati-hati untuk tidak tertelan. Perbanyaklah
minum air putih saat berbuka puasa serta banyaklah mengkonsumsi buah-buahan
yang banayk mengadung air.
Membersihkan karang gigi juga perlu
dilakukan. Pembersihan karang gigi ini dapat banyak membantu mengurangi bau
mulut karena bakteri anaerob penghasil senyawa yang berbau tidak sedap banyak
tinggal di bagian yang banyak karang giginya. Semakin sempit ruang hidup bagi
bakteri ersebut, semakin segar napas mulut kita.
Segera tambal gigi geligi yang berlubang
juga perbaiki tambalan yang sudah rusak. Mintalah ke dokter gigi anda untuk
membuang sisa-sisa akar gigi yang masih ada karena sisa akar juga merupakan
tepat yang nyaman untuk ditinggali bakteri anaerob. Bagi pengguna gigi palsu,
jangan lupa untuk selalu membersihkannya.
Sebagai tindakan pencegahan, rajinlah
memeriksakan diri ke dokter gigi minimal 6 bulan sekali. Lalu yang tak kalah
penting adalah hindari kebiasaan merokok karena kandungan-kandungan dalam
setiap batang rokok dapat memperburuk kondisi kesehatan mulut dan menyebabkan
berkurangnya air liur.
Semoga tips ini dapat bermanfaat dan tetap
bisa beraktivitas di bulan puasa ini tanpa terganggu dengan bau mulut.
(dari berbagai sumber)
(dari berbagai sumber)