Hujan Adalah Berkah dan Rahmat dari Allah SWT
Musim penghujan telah tiba menyapa kita. Ada perasaan senang, juga terkadang muncul rasa was was mengingat ancaman banjir setiap saat bisa terjadi. Seringkali juga kita mendengar orang marah-marah dan mengutuk turunnya hujan. Astaghfirullah…
Coba kita renungkan...
Hujan ini turun tanpa perlu kita minta.
Bersyukurlah kepada Allah SWT yang menurunkan hujan tanpa memungut apapun dari
kita. Tak perlu kita melakukan ritual mengorbankan manusia atau harus
menari-nari memanggil hujan seperti kebanyakan masyarakat primitif. Bahkan
sering tanpa shalat istisqa pun, Allah SWT tetap memberikan rahmat-Nya melalui
hujan.
Hujan merupakan salah satu perkara
terpenting bagi kehidupan di muka bumi. Hujan merupakan sebuah prasyarat bagi
kelanjutan aktivitas di suatu tempat tertentu. Hujan memiliki peranan penting
bagi semua makhluk hidup, termasuk manusia.
Bagaimana hujan terbentuk tetap menjadi
misteri bagi manusia dalam kurun waktu yang lama. Hanya setelah ditemukannya
radar cuaca, barulah dapat dipahami tahapan-tahapan pembentukan hujan. Tahapan-tahapan ini secara terperinci
telah tertulis dalam Al-Qur’an berabad-abad tahun lalu sebelum informasi
mengenai pembentukan hujan disampaikan :
اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى
الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ
“Allah, dialah yang mengirimkan angin, lalu
angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang
dikehendakinya, danmenjadikannya bergumpal-gumpal lalu kamu lihat hujan keluar
dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hambanya yang
dikehendakinya, tiba-tiba mereka menjadi gembira" (QS.Ar-Rum : 48)
Diantara keberkahan dan manfaat
hujan adalah manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan sangat membutuhkannya untuk
keberlangsungan hidup, sebagaimana Allah SWT telah berfrman :
أَوَلَمْ يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا
أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ وَجَعَلْنَا
مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ أَفَلَا يُؤْمِنُونَ
“Dan apakah orang-orang yang kafir
tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang
padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala
sesuatu yang hidup. Maka mengapa mereka tiada juga beriman?” (QS. Al-Anbiya
:30)
وَهُوَ الَّذِي يُنَزِّلُ الْغَيْثَ
مِنْ بَعْدِ مَا قَنَطُوا وَيَنْشُرُ رَحْمَتَهُ ۚ وَهُوَ الْوَلِيُّ الْحَمِيدُ
“Dan Dialah yang menurunkan hujan
sesudah mereka berputus ada dan menyebarkan rahmat-Nya. Dan Dialah Yang Maha
Pelindung lagi Maha Terpuji" (QS. Asy-Syuura : 28)
وَنَزَّلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
مُبَارَكًا فَأَنْبَتْنَا بِهِ جَنَّاتٍ وَحَبَّ الْحَصِيدِ
“Dan Kami turunkan dari langit air
yang penuh keberkahan lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan
biji-biji tanaman yang diketam" (QS. Qaaf :9)
Berdasarkan ayat-ayat diatas sudah sepantasnya kita
bersyukur atas turunnya hujan sebagai
rahmat dan anugrah dari Allah SWT dan tanda-tanda kekuasaan-Nya. Maka, sudah
sepantasnya kitasebagai seorang muslim tidak mengeluh “ yah hujan lagi..” ,
“gara-gara hujan cucian ga bisa kering”, gara-gara hujan jadi banjir dimana-mana…”.
Sungguh, kata-kata ini tidak ada manfaatnya sama sekali dan tentu saja akan
masuk dalam catatan amal yang jelek.
Adapun beberapa amalan yang dapat kita lakukan pada saat
turunnya hujan antara lain :
1. Memperbanyak doa.
Hujan adalah termasuk salah satu kategori waktu yang mudah
dikabulkannya do’a-do’a.
Rasulullah SAW bersabda :
“Bergegaslah berdo’a di waktu-waktu yang mustajab, yaitu
ketika bertemunya dua pasukan di medan pertempuran, ketika shalat hendak
dilaksanakan, dan turunnya hujan" (HR. Baihaqi)
2. Berdoa saat turunnya hujan sebagai wujud rasa syukur kita
kepada Allah SWT.
“Aisyah RA berkata, “Nabi SAW ketika melihat turunnya hujan,
beliau mengucapkan ‘Allahumma shoyyiban nafi’an’ (Ya Allah, turunkanlah pada
kami hujan yang bermanfaat)
3. Berdoa ketika ada petir atau halilintar
Apabila Abdullah bin Az Zumair mendengar petir, dia
meghentikan pembicaraan kemudia mengucapkan :
“Subhaanalladzi yusabbihur ra’du
bihamdihi wal malaaikatu min khiifatihi” (Maha Suci Allah yang halilintar
bertasbih dan memuji-Nya, begitu juga para malaikat, karena takut kepada-Nya)
(Al-Muwaththa’ 2/992. Al-Albani berkata : Hadits diatas mauquf yang shahih
sanadnya)
Nabi
Muhammad SAW suatu saat pernah meminta diturunkan hujan. Kemudian ketika hujan
turun begitu lebatnya, beliau memohon kepada Allah SWT agar cuaca kembali
menjadi cerah. Nabi Muhammad SAW berdoa :
“Allahumma haawalaina wa laa
’alaina. Allahumma ’alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil
awdiyati, wa manaabitisy syajari [Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami,
bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi,
gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan].”
(HR. Bukhari)
Wallahu
A’lam Bish-Shawab…
Semoga
kita bisa merenungkan dibalik turunnya hujan…
dari berbagai sumber
dari berbagai sumber