Agar hati Menjadi Tenang

Ada kesulitan ada kemudahan. Setiap manusia selama ia masih bernafas tentunya pasti memiliki cerita episode dalam hidupnya. Tidak ada manusia yag tidak memiliki masalah, hanya kadarnya saja yang mungkin tidak selalu sama. 

Ketenangan hati sangat dibutuhkan saat kita menghadapi berbagai situasi dalam hidup ini. Terutama dalam keadaan sulit dan tertimpa musibah. Banyak orang yang tak mampu menghadapi kenyataan yang akhirnya menjadi kecewa, stres, gangguan jiwa, maupun mencoba untuk mengakhiri hidupnya. Jika hati dalam keadaan tenang, maka buahnya lisan dan anggota badan pun akan tenang, pikiran tenang, dan insya Allah Allah SWT akan memberikan kemudahan dan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi.

Islam telah memberikan penyelesaian terhadap tekanan hidup agar hati menjadi tenang. Berikut adalah langkah-langkah yang boleh dilakukan untuk mendapatkan ketenangan hati :

1. Membaca dan mendengarkan kitab suci Al-Qur'an
Suatu ketika seseorang datang kepada Ibnu Mas'ud salah seorang sahabat utama Rasulullah SAW. Ia mengeluh, "Wahai Ibnu Mas'ud, naihatilah aku dan berilah obat bagi jiwaku yang gelisah ini. Hari-hariku penuh dengan perasaan tak tenteram, jiwaku gelisah, dan fikiranku kusut. Makan tak lalu, tidur pun tak lena", kata orang tersebut.
Ibnu Mas'ud menjawab, kalau penyakit itu yang menimpamu, maka bawalah hatimu mengunjungi tiga tempat:
Pertama, tempat orang membaca Al-Qur'an. Engkau baca Al-Qur'an atau engkau dengar baik-baik orang yang membacanya.
Kedua,engkau pergi ke majelis ilmu yang mengingatkan hatimu kepada Allah
Ketiga, engkau cari waktu dan tempat yang sunyi, disana engkau berkhalwat mengabdikan diri kepada Allah.

Nasihat sabahat Nabi itu segera dilaksanakan orang tersebut. sampai dirumah, segera ia berwudhu kemudian diambilnya Al-Qur'an dan dibacanya dengan khusyuk. Selesai membaca, ia segera dapati hatinya memperoleh ketenteraman, dan jiwanya pun tenang. Pikirannya segar kembali, hidupnya terasa tentram kembali. Padahal, ia baru melaksanakan satu dari tiga nasihat yang disampaikan sahabat Rasulullah SAW tersebut.
 
2. Menyayangi orang miskin
Rasulullah SAW memerintahkan kepada muslim yang punya kelebihan harta untuk memberikan perhatian kepada orang miskin. Ternyata sikap dermawan itu bisa mendatangkan ketenangan jiwa. Mengapa? Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa para malaikat selalu mendoakan orang-orang dermawan. 

Rasulullah SAW bersabda :
"Setiap pagi hari dua malaikat dua malaikat senantiasa mendampingi setiap orang. salah satuya mengucapkan do'a : 'Ya Allah! Berikanlah balasan kepada orang yang bersedekah, dan malaikat yang kedua pun berdo'a :'Ya Allah! Berikanlah kepada orang yang bakhil/ pelit itu kebinasaan."

Dari hadits tersebut dapat disimpulkan bahwa orang yang dermawan itu memperoleh dua balasan. Pertama, ia mendapatkan ganjaran atas apa yang diberikannya kepada orang lain. Kedua, mendapatkan limpahan ketenangan jiwa dan kasih sayang dari Allah SWT.

3. Melihat orang yang dibawah, jangan lihat orang yang diatas
Ketenangan jiwa akan diperoleh jika kita senantiasa bersyukur atas egala pemberian Allah SWT, meskipun nampak sedikit. Rasa syukur itu akan muncul bila kita senantiasa melihat orang-orang yang lebih rendah taraf kehidupannya dari kita, baik dalam segi harta kekayaan, kesehatan, rupa paras, pekerjaan dan pendidikannya. Betapa ramai di dunia ini orang yang kurang bernasib baik. Rasa syukur itu selain mendatangkan ketenangan jiwa, juga akan medapatkan ganjaran dari Allah SWT. 

Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa yang tidak bersyukur dengan pemberian yang sedikit, dia juga tidak akan bersyukur dengan  pemberian yang banyak. Siapa yang tidak mensyukuri manusia, berarti dia juga tidak mensyukuri Allah. Memperkatakan nikmat Allah adalah tanda syukur, dan mengabaikannya adalah kufur. Berjama'ah itu dirahmati, sedangkan berpecah belah itu mengundang azab." (HR. Ahmad dalam Musnad Ahmad).

4. Menjaga hubungan silaturahim
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang memerlukan perhubungan sesama manusia, untuk bantu membantu sesama mereka. Berbagai keperluan hidup tak maungkin diperoleh tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, di dalam hadits Rasulullah SAW diperintahkan untuk tetap menjalin hubungan silaturahim, sekalipun terhadap orang yang melakukan permusuhan.
Rasulullah AW juga pernah bersabda bahwa dilaturahim dapat memanjangkan umur dan memurahkan rezeki. Hubungan yang baik di dalam keluarga, maupun dengan tetangga akan mendatangkan ketenangan, kedamaian dan kemesraan. Hubungan yang baik itu juga akan menyelesaikan berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat.

5. Banyak mengucapkan kalimat "la hawla wa la quwwata illah billah" dan berdzikir kepada Allah SWT
Sumber ketenangan jiwa yang hakiki adalah bersumberkan dari Allah STW. Oleh itu hendaklah kita selalu menghubungkan hati dengan Allah SWT dalam semua keadaan, baik dalam keadaan senang maupun susah. Banyaklah berdzikir dan membaca kalimat-kalimat Allah. Hubungan yang kuat degan Allah SWT  akan membuat jiwa seseorang menjadi kuat, tak mudah diganggu gugat oleh siapa pun, apabila hati senantiasa mengingat Allah maka setan laknatullah tidak akan dapat mempengaruhi hati dan pikiran kita.

6. Mengatakan kebenaran walaupun itu pahit di dengar.
Hidup ini harus dijaga agar senantiasa berada di atas jalan kebenaran. Kebenaran harus diperjuangkan. Pelanggaran terhadap  kebenaran akan mendatangkan kegelisahan. Ketenangan jiwa akan terbina apabila kita tidak melanggar nilai-nilai kebenaran. Sebaliknya, pelanggaran terhadap kebenaran akan berpengaruh terhadap ketenangan jiwa. Lihat saja orang-orang kerap berbuat maksiat, kahidupannya dipengaruhi kegelisahan.

7. Senantiasa berlapang dada terhadap kecaman orang lain asalkan yang kita lakukan benar-benar karena Allah SWT
Salah satu faktor yang membuat jiwa seseorang tidak tenang adalah selalu mengambil perhatian kecaman orang lain terhadap dirinya. Sedangkan seseorang akan memiliki pendirian yang kuat jika berpengang kepada prinsip-prinsip yang datang dari Allah SWT yaitu Islam sebagai cara hidup. Sekirannya kita ikuti apa yang berlaku di dunia sekarang ini, hanya akan mengganggu ketenangan jiwa kita.

8. Tidak meminta-minta kepada orang lain.
"Tangan diatas (memberi) lebih mulia dari tangan di bawah" adalah hadits Rasulullah SAW yang memotivasi setiap mukmin untuk hidup  mandiri. Tidak bergantung dan meminta-minta kepada orang lain, karena jiwanya akan kuat dan sikapnya lebih berani dalam menghadapi kehidupan. Sebaliknya, orang yang selalu meminta-minta menggambarkan jiwa yang lemah. Hal ini tentu membuat jiwanya tidak tenang.

9. Menjauhkan diri dari hutang
Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW dengan tegas mengatakan :
"Janganlah engaku jadikan dirimu ketakutan setelah merasa keamanan"
(Para sahabat) bertanya, "Bagiamana bisa terjadi seperti itu?"
Sabdanya : "karena hutang".

Begitulah kenyataannya. Orang yang berhutang akan senantiasa bimbang dan risau, karena ia akan didatangi oleh orang yang memberi hutang kepadanya. Inilah salh satu faktor yang membuat banyak orang mengalami tekanan jiwa. 

Rasulullah SAW juga mengatakan dalam hadistnya :
"Hendaklah kamu jauhi hutang, karena hutang itu enjadi beban pikiran di malam hari dan rasa rendah diri di siang hari".

10. Selalu berpikiran positif
Mengapa seseorang mudah stress dan jiwa tidak tenang? Salah satu faktornya karena ia selalu berpikiran negatif. Selalu mencela dan menyesali kekurangan diri. Padahal, setiap kita diberikan oleh Allah SWT berbagai kelebihan. Ubahlah pikiran negatif itu menjadi positif. Ubahlah perasaan keluh kesah yang membuat muka berkerut, lemah badan dan kecewa dengan ucapapan yang menggembirakan. Ucapan yang menggembirakan akan membuat kita mudah tersenyum, jiwa menjadi lebih bersemangat. Bukankah di balik kesulitan dan kegagalan ada hikmah yang boleh jadi pelajaran? Dan bukankah di balik kesulitan ada kemudahan?

 Sumber : studia-samarinda


agar hati menjadi tenang










Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel