Manfaat Puasa
“Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu menjadi orang-orang yang
bertakwa” (Q.S Al-Baqarah : 183)
PUASA,
adalah ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap orang Islam. Puasa bisa
diartikan mencegah sepenuhnya dari makan, minum, bersetubuh serta merokok dari
waktu fajar menyingsing hingga matahari terbenam pada bulan Ramadhan. Intuisi
puasa ini memang tidak ada bandingannya. Puasa dalam Islam berbeda dengan puasa
dalam agam Kristen, Yahudi, dan lainnya.
Puasa
banyak sekali manfaatnya. Karenanya Islam mewajibkannya. Baik manfaat itu
berupa manfaat moral, sosial, ekonomi, bagi dirinya sendiri maupun bagi
masyarakat umum, ke dalam maupun keluar, bersifat lokal maupu nasional.
Di
hari pertama kita berpuasa, kita merasa agak lemah. Hal itu karena tubuh
memperkecil jumlah pemakaian bahan bakar. Pada hari-hari pertama tubuh agak
boros. Beberapa bahan bakar malah
dibuang percuma. Tidak saja lemak yang dihancurkannya untuk membuat bahan
bakar, tapi juga protein yang terdapat pada otot organ vital, seperti limpa dan
ginjal. Ini terutama dilakukan untuk mensuplay otak.
Di
hari selanjutnya,barulah tubuh mulai bekerja efisien. Menjelang hari ketiga,
ootak-organ yang paling banyak membutuhkan energi mulai bisa memanfaatkan katone,
yaitu sisa-sisa pembakaran lemak. Demikian ulasan dr. Theodore B Van Itallie,
ahli gizi dan penasihat pada direktorat jendral kesehatan AS. Katanya, puasa
tidak menimbulkan sakit. Setelah otak mampu menggunakan katone, orang
yang berpuasa mulai merasa terasing atau kadang malahan merasa gembira. Padahal
dalam tubuhnya mulai terjadi perubahan drastis. Detak nadi mulai lambat.
Namun,
puasa yang dilakukan terus menerus tidak diperbolehkan dalam Islam, puasa
seperti ini berarti merusak tubuh. Puasa yang semacam itu disebut sebagai orang
yang mogok makan.
Dalam
Islam, puasa hanya dilakukan satu bulan setiap tahunnya Dan hanya pada siang
hari, semenjak terbitnya fajar pagi hingga tenggelamnya matahari. Pada malam
hari, kita diperbolehkan makan dan minum. Disini terkandung suatu usaha untuk
mengistirahatkan alat pencernaan makanan yang bekerja terus menerus sepanjang
hari dan sepanjang tahun. Alat-alat pencernaan makanan adalah organ tubuh yang
paling banyak melakukan tugas sepanjang hari, sepanjang malam. Untuk itulah ia
butuh istirahat, melalui satu aturan- Puasa Ramadhan, untuk memperoleh berbagai
manfaat, diantaranya :
1.
Menghilangkan lemak yang bergumpal-gumpal yang merupakan beban berat bagi
tubuh, dan merupakan suatu penyakit yaitu kegemukan. Di luar negeri
Negara-negara maju, orang memerangi kegemukan dengan starvation diet
(diet lapar) sampai seminggu. Orang melihat diet lapar sebagai cara paling
utama dalam memerangi kelaparan, mencairkan lemak-lemak yang mengumpal
2.
Menghilangkan racun-racun yang menggumpal
3.
Memberikan kesempatan kepadasel-sel tubuh untuk dapat melaksanakan tugasnya
dengan sebaik-baiknya, khususnya usus,
hati, dan usus besar
4.
Mengistirahatkan alat kencing selama beberapa waktu
5.
Lapar melahirkan respon yang baik setelah berpuasa. Orang yang berpuasa begitu
ingin untuk makan. Begitu sampai waktu berbuka, kebahagiaan memenuhi seluruh
jiwanya.
Cara
diet lapar telah dilakukan oleh orang-orang Eropa. Namun, mereka melupakan jiwa
dari puasa itu sendiri. Dengan berpuasa, mereka hanya mempunyai satu tujuan,
yaitu memerangi kegemukan. Puasa dalam Islam, tidak sesempit tujuan itu.
Didalamnya terkandung arti spiritual yang sangat berguna bagi kesehatan.
Aspek-aspek tersebut antara lain :
1.
Mengajarkan cinta kasih antara manusia
2.
Memberikan rasa harap, kreatif, dan selalu optimis memandang hidupnya
3.
Dengan puasa manusia meresapi arti dan efektifitas ibadahnya, pengabdian yang
murni terbuka kepada Allah SWT
4.
Mengajarkan manusia bersabar hati
5.
Meningkatkan kewaspadaan dari nafsu jahat
6.
Mempelajari manusia cara menabung
7.
Memperbanyak amal sosial dan sedekah
Dan
lain-lain
Ibadah
puasa, bertujuan membina manusia menjadi manusia yang bertakwa, mengerjakan
segala perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Sedangkan takwa merupakan
pelaksanaan ajaran Islam yang taat, dan unsur-unsur jiwa sehat ada dalam
ajaran-ajarn Islam itu sendiri. Maka hikmah puasa lebih jauh membawa pelakunya
menjadi sehat jiwanya. Hal itu terjadi apabila puasa dilakukan menurut
ketentuan-ketentuan yang telah disyariatkan.