Menjaga Pandangan Mata
Benarlah sabda Rasulullah SAW : ”Pandangan mata merupakan anak panah beracun yang terlepas dari busur sang iblis. Barangsiapa meninggalkannya karena takut kepada Allah, maka Allah akan menggantinya dengan manisnya iman di dalam hatinya” (HR. Al Hakim- disahihkan dan ditetapkan oleh Al-Iraqy)
Benar juga kata sang penyair :
Segala perubahan itu tercipta dari pandangan mata,
sedangkan api yang membara terlahir dari percikan api yang kecil
Sekian banyak pandangan mata sanggup menembus hati sang pemiliknya
bagai tembusan anak panah diantara busur dan talinya
Seorang hamba akan senantiasa digendam oleh kerdipan mata,
Sebab dengan kerdipan mata itu, ia akan berada dalam kecemasan
Dikatakan bahwa pandangan mata adalah ancaman yang paling berbahaya di dunia dan di akhirat, karena ia termasuk jalan yang luas. Dengan eksistensi emosional dan terangsangnya naluri, maka jangan heran kalau pandangan mata menjadi pelayannya iblis, seperti tentara yang terancam oleh pedangnya sendiri. Pandangan mata adalah awal dari kesengsaraan, karena ia akan menimbulkan hubungan emosional.
Benar kata sang penyair :
Awalnya lirikan mata,
Kemudian senyuman, lalu kirim salam
Dilanjutkan perbincangan kemudian janji hingga akhirnya pertemuan
Pandangan mata itu sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan diri anda sendiri sengsara, sekiranya anda tidak melihat sesuatu yang tidak anda kuasai dan anda tidak punya kesabaran terhadapnya.
Jelaslah bagi anda bahwa pengaruh pandangan mata dalam kehidupan belajar dan pembelajaran, maka berapa banyak pandangan mata yang anda habiskan untuk membaca buku dan yang bisa mengacaukan pikiran? Tidakkah anda telah mengatahui cerita Imam Syafi’i ra tatkala mengadukan kepada gurunya yang bernama Waki’ tentang hafalannya yang lemah yang disebabkan oleh pandangan mata yang tidak disengaja?
“Aku telah mengadu kepada Waki’ tentang lemahnya hafalanku, maka dia pun memberitahuku untuk meninggalkan kemaksiatan-kemaksiatan.”
Dia berkata, “tahukah engkau, sesungguhnya ilmu adalah cahaya? Sementara cahaya Allah tidak akan menunjuki orang yang berbuat dosa.”
Oleh karena itu,Allah SWT memerintahkan kepada laki-laki dan perempuan untuk menjaga pandangan mereka. Allah SWT berfirman :
“Katakanlah kepada orang laki-laki beriman : ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan menahan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak dari padanya’” (QS. An-Nur :30-31)
Nabi Muhammad SAW telah mengingatkan Ali bin Abi Thalib, khususnya pada para pemuda sebayanya, pada umumnya, untuk tidak mengumbar pandangan mata. Beliau bersabda :
“ Hai Ali, janganlah kamu mengikutkan satu pandangan dengan pandangan lain, karena cukuplah bagimu pandangan yang pertama, dan tidak ada bagimu pandangan yang lain.” (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmidzi).
Dalam hal ini, Nabi SAW mengingatkan bahwa pandangan mata yang pertama itu diizinkan, karena ia merupakan pandangan yang sekejap dan tanpa disengaja. Bukan berarti diperbolehkannya untuk berlama-lama memandang dengan alasan masih pada taraf pandangan yang pertama.
Seperti halnya mengumbar pandangan mata yang mengakibatkan bencana dan bahaya, maka menjaga pandangan mata itu pun akan melahirkan kemanfaatan dan faedah tersendiri, yaitu mencari ridha Allah SWT dan mematuhi perintah-Nya. Inilah yang menjadi sebab bertambahnya iman dan kebahagiaan hati (Allah akan memberi ganti berupa iman yag ada dalam hatinya). Ia (yang menjaga pandangan mata) tergolong orang yang mengunci masuknya suatu kecemasan yang berasal dari godaan setan, dan ia pada gilirannya akan menyinari akal dan hati. Oleh karena itu, datangnya ayat-ayat tentang cahaya setelah ayat-ayat tentang menjaga pandangan mata. Menjaga pandangan mata itu juga bisa digolongkan menyimpan kemenangan dan keselamatan dari kesesatan dan kehancuran hati.
Terakhir, termasuk hal yang bisa membantu anda untuk menjaga pandangan mata (selain pengertian yang terdahulu), seharusnya anda selalu membiasakan mendekatkan diri untuk mendekatkan diri kepada Allah Azza wa Jalla. Ketahuilah, sesungguhnya Allah SWT mengetahui apa yang disembunyikan oleh mata dan apa ayg tersimpan di dalam dada.
Al-Junaidi ra pernah ditanya, “Dengan apa seseorang itu bisa ditolong lantaran menjaga padangan matanya?” “Dia menjawab, “Ketahuilah sesusngguhnya pandagan Allah terhadapmu terhadap sesuatu yang kamu lihat”. Artinya, ketika nada bermaksud melihat seorang gadis atau perempuan (yag tidak halal), maka ketahuilah, bahwa disana padangan Allah sudah lebih dahulu sampai ketimbang anda.
Sumber :