Supaya Doa Cepat di Kabulkan

supaya doa cepat dikabulkan
Doa merupakan penghubung antara hamba dengan Rabb(tuhan). Dengan doa, hamba akan mengetahui hakikat dirinya sebagai manusia yang lemah tak berdaya. Masalah pelik sekalipun akan tuntas diselesaikan dengan doa. Apapun bentuk kesulitan akan pudar jika ia berdoa sungguh-sungguh kepadanya. Itulah bukti kekuasaan ALLAH yang dia tunjukkan kepada hamba-hambanya . Hanya saja, tidak jarang kita jumpai sebagian orang berkata, “Kenapa doa saya belum terkabul, padahal saya sudah berdoa sampai lelah?”
“Di antara nikmat-nikmat yang telah diberikan ALLAH kepada kita adalah dimudahkannya berdoa kepada ALLAH tanpa perantara. Kita diperintahkan berdoa langsung kepada ALLAH dan dia berjanji akan mengabulkan doa kita. Semua makhluk butuh ALLAH dan ALLAH adalah Zat yang maha kaya yang tidak butuh kepada makhluknya. Allah telah mewajibkan kita untuk berdoa kepadanya dan dia juga telah “ mewajibkan diri-Nya” untuk mengabulakn doa hamba-Nya”
Sebagai seorang muslim, kita wajib percaya kepada kekuasaan ALLAH. Semua ketentuan-Nya adalah adil. Jika berada dalam kesulitan, kita langsung bermunajat kepada ALLAH, kemudian ALLAH kabulkan doa kita. Tetapi, terkadang doa seseorang tidak lekas dikabulkan padahal ia sudah berdoa siang dan malam. Mengapa?
Penyebabnya bisa jadi karena tidak terpenuhinya syarat-syarat terkabulnya doa. Salah satu syarat saja tidak terpenuhi, maka doa tersebut akan ditolak. Adapun syarat-syarat terkabulnya doa ialah:
1. Ikhlas
Ibnu katsir berkata bahwa setiap orang yang berdoa hendaknya dengan hati ikhlas. Berdoa dengan hati ikhlas adalah berdoa semata-mata karena ALLAh, bukan karena pamer. Doa orang yang tidak ikhlas akan sulit diijabah doanya. Seakan syarat ikhlas ini merupakan kunci yang harus dimiliki oleh orang yang ingin dikabulkan doanya.
2. Tidak berdoa untuk suatu dosa
Dari Abu Sa’aid bahwa Rasulullah bersabda, “Apabila seorang muslim berdoa dan tidak memohon suatu yang berdosa atau pemutus kerabat kecuali akan dikabulkan ALLAH salah satu dari tiga: dikabulkan doanya atau ditunda untuk simpanan di akhirat atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya.” (HR. Ahmad)
3. Terhindar dari makanan yang haram
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW bersabda, “ Seorang laki-laki yang lusuh lagi kumal karena lama bepergian mengangkat kedua tangannya ke langit tinggi-tinggi dan berdoa, ‘Ya Rabbi, ya Rabbi’, sementara makannya haram, minumannya haram, pakainnya haram, dan dagingnya tumbuh dari yang haram, maka bagaimana doanya bisa dikabulkan?” (HR. Muslim)
4. Tidak tergesa-gesa dalam berdoa
Dari Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Doa seorang hamba akan senantiasa dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk beerbuat dosa atau memutuskan silaturrahmi, selama ia tidak meminta dengan tergesa-gesa. Ada yang bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa itu isti’jal (tergesa-gesa)?’ Beliau menjawab, ‘Jika seorang berkata, aku sudah berdoa, memohon kepada ALLAH, tetapi ALLAH belum mengabulkan doaku. Lalu ia merasa putus asa dan akhirnya meninggalkan doanya tersebut.” (HR. Muslim)
5. Yakin doanya pasti akan dikabulakan (Optimis)
Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Hati itu laksana wadah dan sebagian wadah ada yang lebih besar dari lainnya, maka apabila kalian memohon kepada ALLAH, maka mohonlah kepada-Nya sedangkan kamu merasa yakin akan dikabulkan, karena sesungguhnya ALLAH tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai.” (HR. Ahmad)
6. Menjauhi kemaksiatan
Pada suatu hari, Sahabat Ali bin AbiThalib berkhutbah di hadapan kaum muslimin. Ketika beliau hendak mengakhiri khutbahnya, tiba-tiba bediri seorang di tengah-tengah jamaah sambil berkata, “Ya Amirul Mukminin, mengapa doa kami tidak di ijabah? Padalhal ALLAH telah berfirman, (‘berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu.’)
Amirul Mukminin pun menjawab, “Sesungguhnya hatimu berkhianat kepada ALLAH SWT dengan delapan hal:
[a] Engkau beriman kepada Allah, tetapi tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya, maka tidak ada manfaatnya keimananmu itu.
[b] Engkau mengatakan beriman kepda Rosul-Nya, tetapi engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari’atnya, maka, apalagi buah dari keimananmu itu?
[c] Engkau membaca Al-Quran yang diturunkan melalui Rosulnya, tetapi tidak kau amalkan.
[d] Engkau berkata, “Sami’na wa atha’na” (Kami mendengar dan kami patuh), tetapi kau tentang ayat-ayat-Nya.
[e] Engkau menginginkan surge, tetapi setiap waktu kau mmelakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari surge, maka, mana bukti keinginanmu itu??
[f] Setiap saat engkau merasakan kenikmatan yang diberikan oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya.
[h] Allah swt memerintahkanmu agar memusuhi setan seraya berfirman, “Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh bagimu karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” (QS. al-Fathir:6)
[i] Engkau jadikan cacat atau kejelekan orang lain di depan mata, tetapi kamu sendiri orang yang sebenarnya lebih berhak dicela daripada dia.

Nah, bagaimana mungkin doamu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh pintu dan jalan doa tersebut. Bertakwalah kepada Allah swt dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, salehkan amalmu, bersihkan batinmu, dan lakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nanti, Allah mengijabah doamu itu.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel